Senin, 18 Oktober 2010

Belajar Dari Binatang Nyamuk

Apa yang terjadi manakala kita digigit oleh nyamuk ?

jawaban yang  pasti adalah setiap dari kita pasti akan membunuhnya, yah dengan membunuhnya kita akan merasa puas dan kadang2 untuk lebih memuaskan nafsu kita, teman-temamnnya pun kita jadikan pelampiasan atas kekesalan kita, yaitu dengan membantai mereka. Jika keadaan sudah demikian tahukah saudaraku yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang salah? Jawabannya adalah yang menulis tentang ini, jadi sebelum tulisan ini diteruskan saya mohon maaf , andaikan kasus ini tidak saya kupas pastilah kiranya kita akan merasa tenang dan tidak merasa bersalah akan tindakan semena-mena kita terhadap mahluk Allah SWT yang namanya nyamuk ini, benar demikian? Baiklah kalau begitu saya akan membuka surat al-Baqarah : 26

Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik”. ( Al-Baqorah :26)

Ayat tersebut pada dasarnya adalah merupakan sebuah tantangan Allah SWT terhadap kaum jahiliyah pada masa itu yaitu akan berhala-berhala mereka yang walaupun dikumpulkan semua hanya seokor lalatpun mereka tidak akan mampu unutk membuatnya. Namun disini saya akan belajar akan perumpamaan akan diciptakannya  mahluk yang bernama nyamuk ini karena begitu luasnya ilmu Allah SWT sampai-sampai kita tidak mampu untuk melukiskannya, seperti yang terdapat dalam QS. Luqman : 27 berikut

“ Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana “. (QS. Luqman : 27).

Nyamuk merupakan salah satu ciptaan Allah SWT yang mempunyai kebiasaan dalam memenuhi kehidupannya yaitu dengan menghisap darah manusia, namun manusia selalu berfikir bahwa keberadaan nyamuk benar-benar membuat aktivitas kita terutama tidur merasa sangat dan sangat tidak nyaman, jarang sekali dan sering kita lalaikan kita mengamati akan sebuah pelajaran yang dapat kita ambil dari binatang yang bernama nyamuk ini.

Tahukah kita bahwa tatkala nyamuk sedang lapar, ia akan mencari mangsa untuk dihisap dan jika kebetulan yang ditemui adalah kita maka nyamuk akan berusaha menghisap darah kita sampai si nyamuk ini kenyang dan iapun akan tergeletak kekenyangan, ia tidak akan sampai hati membawa atau membungkus darah kita untuk disimpan buat keluarganya atau ditimbun untuk kehidupan keesokan harinya, padahal jika dipikir-pikir perjuangan nyamuk tidaklah ringan karena taruhannya adalah nyawa, lalu kenapa nyamuk bisa seperti itu, itulah kehebatan Allah SWT dalam menciptakan mahlukNya, yang semua itu patut kita renungkan. 

Namun apa yang terjadi dengan manusia? Jika manusia diberikan kesempatan dan peluang untuk melakukan hal yang demikian, maka manusia tidak hanya akan mengambil sebagian saja dan karena memang sudah menjadi sifat ketamakan manusia maka bekal tersebut akan dikeruk habis dan tak tersisa, ia tidak peduli akan kehidupan orang lain maupun anak cucunya nanti seperti dalam firman Allah SWT dalam QS.Ma’aarij : 18

“ Serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya”. (QS. Ma’aarij : 18 )

Sebuah contoh yang terjadi disekitar kita adalah fenomena korupsi yang sudah menjadi budaya disetiap instansi mulai dari yang terkecil sampai tingkatan menteri ataupun dewan, semua itu merupakan akibat pemenuhan kebutuhan hawa nafsu yang jika terus dituruti nikmatnya sesaat dan kerugiannya luar biasa dahsyat.
Nah, setelah melihat fenomena  tersebut maka pantaskah kita membunuh nyamuk, yang menghisap darah kita ? padahal ia hanya menghisap sedikit sekali tidak sampai membuat kita pingsan atau kehabisan darah apalagi kalau nyamuk akan berfikir untuk membawa darah kita pulang untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya, tidak bukan?

Sebagai sebuah renungan akan kehidupan nyamuk tersebut, yang mana Allah SWT telah menganugerahkan kepada kita akan sebuah akal, maka patutlah kita belajar akan kehidupan mahluk Allah yang bernama nyamuk tersebut meskipun kita masih pandang ia sebagai mahluk yang hina tapi dalam penciptannyaNya tidak ada sesuatu mahlukpun yang sia-sia semua pasti ada sebuah pelajaran hidup ( ibrah), namun kadang-kadang manusia banyak yang lalai karena telah disibukkan oleh aktivitas keduniaan, baru manakala kita diberikan cobaan oleh Allah SWT kita baru sadar akan keberadaan Alla SWT.

Wallahua'lam bisshowab.. 




0 komentar:

Template by : Pesantren Facebook Inspiratif : kendhin x-template.blogspot.com