Senin, 31 Januari 2011

Meningkatkan Sistem Imun Dengan Cara Menjenguk Orang Sakit


Suplemen multivitamin bukan satu-satunya cara meningkatkan kekebalan tubuh. Peneliti menemukan, melihat orang sakit saja bisa menguatkan kekebalan tubuh.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science, Kamis (29/4), peneliti memperlihatkan dua rangkaian slide yang berbeda kepada partisipan, dalam dua hari yang berbeda pula. Hari pertama, peneliti menunjukkan rangkaian slide berisi gambar-gambar furnitur.

Sedang hari kedua, peneliti secara acak memperlihatkan dua slide. Slide pertama mengenai foto-foto orang dengan cacar, bersin, hidung meler, dan gejala penyakit lainnya. Sedang slide kedua menunjukkan orang-orang dengan senjata api.

Sebelum dan sesudah masing-masing slideshow, peneliti mengambil sampel darah partisipan. Peneliti kemudian menambahkan bakteri ke dalam sampel darah untuk melihat respon sistem imun.

Hasil menunjukkan, partisipan yang melihat slide orang-orang sakit memiliki respon sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dibandingkan partisipan yang melihat gambar lelaki yang mengarahkan senjata ke arah mereka.

Respon sistem imun yang kuat setelah melihat orang-orang sakit ini, terang peneliti dari University of British Columbia, merupakan adaptasi evolusi.

“Sistem kekebalan tubuh membutuhkan banyak energi dan sumber daya melawan infeksi,” kata Schaller.

“Ini persis seperti mesin mobil. Jika mesin mobil terus-menerus bertambah kecepatannya,  pada level tertentu  akan gagal,“ tambah Schaller.

“Kelihatannya, sistem imun merespon lebih agresif saat Anda mengadakan kontak dengan sesuatu yang kemungkinan akan membuat Anda sakit,” terang penulis studi Mark Schaller, seperti dikutip situs healthday.com.

Dr Earl Brown, virologist dan profesor di biokimia, mikro-biologi, di Departemen Immunology Fakultas Kedokteran Universitas Ottawa, mengatakan, kesimpulan studi penting karena menolong ilmuwan melihat  bagaimana  suasana pikiran mempengaruhi fisiologi.

Keutamaan Menjenguk Orang Sakit

1. Hadits Tsauban yang marfu’ (dari Nabi saw.):

“Sesungguhnya apabila seorang muslim menjenguk orang muslim lainnya, maka ia berada di dalam khurfatul jannah.”

Dalam riwayat lain ditanyakan kepada Rasulullah saw.:

“Wahai Rasulullah, apakah khurfatul jannah itu?” Beliau menjawab, “Yaitu taman buah surga.”

2. Hadits Jabir yang marfu’:

“Barangsiapa yang menjenguk orang sakit berarti dia menyelam dalam rahmat, sehingga ketika dia duduk berarti dia berhenti disitu (didalam rahmat).”

3. Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:

“Barangsiapa menjenguk orang sakit maka berserulah seorang penyeru dari langit (malaikat), ‘Bagus engkau, bagus perjalananmu, dan engkau telah mempersiapkan tempat tinggal di dalam surga.”

4. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla akan berfirman pada hari kiamat, ‘Hai anak Adam, Aku sakit, tetapi kamu tidak menjenguk-Ku.’ Orang itu bertanya, ‘Oh Tuhan, bagaimana aku harus menjengukMu sedangkan Engkau adalah Tuhan bagi alam semesta?’ Allah menjawab, ‘Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sedang sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya?Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu menjenguknya pasti kamu dapati Aku di sisinya?’ ‘Hai anak Adam, Aku minta makan kepadamu, tetapi tidak kamu beri Aku makan.’ Orang itu menjawab, ‘Ya Rabbi, bagaimana aku memberi makan Engkau, sedangkan Engkau adalah Tuhan bagi alam semesta?’ Allah menjawab, ‘Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan meminta makan kepadamu, tetapi tidak kauberi makan? Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu beri makan dia niscaya kamu dapati hal itu di sisiKu?’ ‘Wahai anak Adam, Aku minta minum kepadamu, tetapi tidak kamu beri minum.’ Orang itu bertanya, ‘Ya Tuhan, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau Tuhan bagi alam semesta?’Allah menjawab, ‘Hamba-Ku si Fulan meminta minum kepadamu, tetapi tidak kamu beri minum. Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu memberinya minum niscaya akan kamu dapati (balasannya) itu di sisi-Ku?”

5. Diriwayatkan dari Ali r.a., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:

“Tiada seorang muslim yang menjenguk orang muslim lainnya pada pagi hari kecuali ia didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga sore hari; dan jika ia menjenguknya pada sore hari maka ia didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga pagi hari, dan baginya kurma yang dipetik di taman surga.” (HR Tirmidzi, dan beliau berkata, “Hadits hasan.”)

Kamis, 13 Januari 2011

Hukum Perdukunan dan Mendatangi Para dukun

Pertanyaan: Apakah perdukunan itu?  Dan apakah hukum mendatangi para dukun?
Jawaban: al-Kahanah (perdukunan) adalah dari bentuk kata fa'alah yang diambil dari kata takahhun, yaitu meraba-raba dan mencari kebenaran dengan perkara-perkara yang tidak ada dasarnya. Di masa jahiliyah, perdukunan adalah perbuatan segelintir orang yang berhubungan langsung dengan syetan yang mencuri berita dari langit dan menceritakannya kepada mereka, kemudian para dukun itu mengambil kata-kata yang dicuri dari langit lewat perantara para syetan dan menambah perkataan kepadanya, kemudian mereka menceritakannya kepada manusia. Maka apabila cerita mereka itu sesuai realita, manusia terperdaya dan menjadikan mereka sebagai referensi (rujukan) dalam memutuskan perkara di antara mereka dan dalam menghadapi persoalan di masa akan datang. Karena inilah kami katakan: dukun adalah orang yang mengabarkan berita-berita gaib di masa akan datang. Dan orang yang datang kepada dukun terbagi menjadi tiga bagian:
Pertama: ia datang kepada dukun untuk bertanya tanpa mempercayainya. Ini hukumnya haram dan hukuman bagi pelakunya bahwa shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari, sebagaimana disebutkan dalam shahih Muslim, sesungguhnya nabi r bersabda:
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْئٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا
"Barangsiapa yang mendatangi peramal lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu niscaya shalatnya tidak diterima selama empat puluh (40) hari."
Kedua: ia datang kepada dukun, lalu bertanya dan mempercayai ucapannya. Maka ini adalah kafir kepada Allah I, karena mempercayai pengakuannya terhadap ilmu gaib, dan mempercayai manusia dalam pengakuan mengetahui yang gaib termasuk mendustakan firman Allah I:
قُل لاَّيَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ الْغَيْبَ إِلاَّ اللهُ
Katakanlah:"Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", (QS. an-Naml:65)
Karena inilah disebutkan dalam hadits shahih:
مَنْ أَتَى كََاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم
"Barangsiapa yang mendatangi dukun lalu membenarkan ucapannya, maka ia telah kufur (ingkar) dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad r.
Ketiga: ia datang kepada dukun lalu bertanya kepadanya untuk menampakan keadaannya yang sebenarnya kepada manusia dan sesungguhnya ia adalah dukun, penipu dan menyesatkan, maka ini tidak apa-apa, dalilnya adalah bahwa Nabi r mendatangi Ibnu Syayyad, maka Nabi r menyembunyikan sesuatu dalam dirinya, lalu Nabi r bertanya kepadanya apakah yang dia sembunyikan? Ia menjawab: 'Dukhkh: maksudnya asap. Maka Nabi r bersabda: 'Diamlah, maka engkau tidak akan melewati taqdirmu."(HR.Bukhari&Muslim)
Jadi, orang yang mengatangi dukun terbagi menjadi tiga:
Pertama:  ia datang, lalu bertanya kepadanya tanpa mempercayainya dan tidak bermaksud menjelaskan keadaannya, maka ini hukumnya haram dan hukuman bagi pelakunya adalah tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari.
Kedua: ia bertanya dan mempercayainya, maka ini kafir kepada Allah I. Manusia wajib bertaubat darinya dan kembali kepada Allah I, dan jika tidak bertaubat niscaya ia mati di atas kekafiran.
Ketiga: Ia mendatanginya lalu bertanya untuk mengujinya dan menjelaskan keadaannya yang sebenarnya kepada manusia, maka ini tidak apa-apa.




Template by : Pesantren Facebook Inspiratif : kendhin x-template.blogspot.com