Selasa, 18 Desember 2012

Tips Pacaran Jarak Jauh

Lha, kali ini cerita tentang pengalaman pribadi ya Bied?
:mrgreen: Gak juga. Saya menganggap dengan perkembangan teknologi informasi, model pacaran beberapa orang juga mungkin berubah. Dulu, sebelum ada handphone, internet dan media komunikasi modern, ada orang yang punya istilah sahabat pena. Sekarang mungkin tepatnya disebut sahabat maya. Dan, mesti ditahu, sekarang banyak sangat orang yang menjalin hubungan cinta ‘hanya’ di dunia maya, dan mereka merasa nyaman dengan itu. Meski mungkin ada yang cuma pernah kenal nama, lihat wajah, dengar suara dan tahu gaya bahasa. Itulah yang mungkin dikenal dengan nama Pacaran Jarak Jauh, atau kalo pake bahasa kerennya ‘Long Distance Relation’. Hmmm..
Aman gak Bied?
Cinta itu masalah kesetiaan. Jadinya sepanjang cinta itu telah datang di hati dan menguasai, saya kira aman. Syarat utamanya tentu kedua belah pihak telah paham dan sepakat tentang situasi. Pacaran jarak jauh itu menyenangkan. Sangat … Wakakak …
Menyenangkan? Aiyyah … Emang pernah rasakan?! Hayo ngaku … Terus, sarannya gimana Bied?
Rahasia dong! Pembahasan tentang saran cinta ini dibagi dua :
Pertama, bagi yang belum pernah berjumpa. Saya kira yang datang hanya rasa penasaran yang teramat sangat. Memang benar, media bisa memperkenalkan kita pada orang lain, tapi seringkali, media itu menipu. Saya ambil contoh, orang yang hanya berkenalan lewat SMS, akan mempunyai rasa penasaran tinggi terhadap lawan SMSan-nya. Penasaran itu akhirnya memunculkan ‘image’ betapa serunya perkenalan mereka. Tiap kata-kata yang muncul dalam pembahasan akan menampakkan bahwa lawan SMS adalah orang yang cantik, cakep, imut, pinter, perhatian dan sebagainya. Apalagi yang tak pernah lihat wajahnya. Lha, bisa saja kan dia pasang wajah orang lain di facebook atau friendsternya?!
Saya menyarankan seseorang yang ingin menjalin hubungan maya atau hubungan jarak jauh untuk berjumpa terlebih dahulu. Bukan apanya, saya menemukan banyak kisah kekecewaan setelah hubungan mereka terlanjur jauh, karena tak berjumpa terlebih dahulu. Begitu banyak ceritanya sebelum berjumpa, tapi setelah kopdar (kopi darat), seketika itu pula hubungan mereka berakhir. Ada yang awalnya mengira lawan SMS-nya adalah gadis imut nan cerdas sesuai harapan, eh … setelah ketemu, *maaf*, ternyata usianya jauh lebih tua, orangnya gembrot, kulitnya blacky, dengan penampilan tak lebih dari orang-orang biasa di sekitarnya. Afwan … saya tak bermaksud apa-apa. Hanya ingin mengingatkan pada saudara-saudara saya yang ingin menjalin hubungan dalam dunia maya tanpa berjumpa terlebih dahulu. Jangan sampai kecewa! :mrgreen:
Kalo mau dipikir secara logika, cewek yang cantik dan imut di dunia ini semuanya dah punya pasangan kawan! Buat apa mereka mencari pasangan di dunia maya?! Kurang kerjaan kan?! Apalagi yang memulai dengan alasan salah sambung atau salah nomor! Halah! Asli kurang kerjaan! Yang tersisa dalam dunia maya ini hanyalah cewek biasa yang tak mampu menggapai cintanya di dunia nyata, sehingga mereka tampil hebat di dunia maya. :mrgreen:
Jika perkenalan di dunia maya terjadi, rasa penasaran dan kata-kata dalam SMS atau status di Facebook akan memperindah perkenalan, padahal itu sama sekali tak bisa digunakan untuk menggambarkan bagaimana watak dan kepribadian asli seseorang. Tahu kan bahwa dunia facebook benar-benar dunia narcis. Saya punya teman yang di dunia nyata biasa-biasa saja, eh … status di facebook-nya mampu membuat saya beranggapan bahwa dia adalah seseorang yang lain. Hmmmm …
Kedua, bagi orang yang telah berjumpa dulu di dunia nyata, kemudian menjalin hubungan dalam dunia maya. Media di dunia maya hanya menjadi jembatan untuk bisa lebih saling mengenal. Mesti kembali lagi ke niatan awal, pacaran, taaruf atau apapun namanya, adalah media untuk mengenal lawan jenis dalam rangka penjajakan karakter, bukan penjajakan fisik. Sepanjang itu untuk kebaikan, saya menyarankan untuk melakukan pengenalan dengan cara yang baik pula. Cinta memang butuh perjuangan …
Kunci keberhasilan pacaran jarak jauh adalah komunikasi. Ini sulit, sekaligus gampang. Mungkin memang tak perlu mengirim SMS setiap hari, hanya perlu menunjukkan ke lawan bahwa kita memang mampu memberi perhatian. Meski terpisah oleh jarak, kita mestinya tetap mampu menunjukkan ke dia bahwa di hati kita dia tetap ada. Jangan karena jaraknya jauh, posisinya di hati kita juga jauh.
Bagi yang belum terbiasa, sesekali perlu lah belajar untuk menyatakan rasa sayang, kangen atau rayuan sederhana untuk mengakrabkan diri dengan pasangan. Sampeyan tahu kan bahwa cinta itu seperti tanaman yang perlu disiram? Kalau tidak pernah disiram dengan komunikasi, ‘kata romantis’, cinta juga akan layu. Jika tidak layu, ia hanya akan terasa hambar dan membingungkan.
Sesekali, akan ada banyak penasaran dan rasa khawatir karena dirinya. Saya hanya ingin kawan-kawan mendengar sebuah mutiara kata : “Aku katakan kepada hatiku ketika ia diserang oleh kekhawatiran, Berbahagialah, karena kebanyakan kekhawatiran adalah bohong”. So, just enjoy your love … ketika ada kekhawatiran tentang rasa sayangnya, yakinkan lagi hati bahwa jarak tak boleh memisahkan cinta.
Sabar itu yo perlu. Perlu … Kalo gak pengen pacaran jarak jauh, yo cepat nikah saja. :mrgreen:
Saya, Abied, dari sebuah tempat paling indah di dunia. :mrgreen: 

sumber: http://meetabied.wordpress.com/

Sabtu, 15 Desember 2012

Kisah Hikmah-Keajaiban Salat 5 Waktu


Terkadang untuk menyampaikan sebuah kebenaran tidak perlu ceramah dan retorika. Tutur kata yang santun dan perilaku mengesankan dapat membuat seseorang simpati lalu jatuh hati.

Ubaid adalah seorang pegawai. Belasan tahun sudah Ia bekerja di sebuah bank swasta. Orangnya jujur, rajin dan taat beribadah. Agama baginya bukan hanya di masjid dan dinikmati sendiri. Namun agama menurutnya adalah dakwah, berbagi dengan sesama sehingga nilai dan sinarnya dapat dirasakan oleh orang lain.

Ubaid beruntung karena mendapatkan fasilitas KPR dari kantornya. Dua minggu sudah ia mencari-cari rumah yang sesuai dengan plafond kantor dan sesuai pula dengan keinginannya. Allah Swt. menunjukkan rumah yang sesuai untuknya di sebuah bilangan di Ciputat - Tangerang Cirendeu tepatnya.
Ubaid menceritakan kepada istrinya rumah yang baru saja dilihat. Sore itu Ubaid berjanji untuk mengajak istrinya untuk melihatnya sekaligus meminta persetujuan atas rumah yang dimaksud.

Setengah enam sore, Ubaid dan istri berangkat dari rumah menuju Cirendeu. Baru separuh jalan, terdengarlah kumandang azan Magrib. Mendengarnya, Ubaid berujar kepada istrinya. “Shalat Magrib kita numpang saja ya di rumah yang mau kita lihat!” Istrinya pun mengiyakan usul Ubaid.

Ubaid dan istri sampai di rumah itu. Pemilik rumah menyambut mereka dengan seulas senyum. Mereka dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu. Dalam pembicaraan yang mereka lakukan, Ubaid dan istri mengetahui bahwa ibu pemilik rumah adalah seorang janda usia 50 tahun lebih beranak dua.
“Berapa Bu rumah ini mau dijual?” Tanya istri Ubaid kepada pemilik rumah.
“Saya mau lepas dengan harga 300 juta,” sahut pemilik rumah.
“Gak bisa kurang?” Tandas istri Ubaid.

“Itu juga sudah murah... Kemarin ada yang tawar 260 juta saya gak kasih,” jawab pemilik rumah.
Mendengar itu Ubaid dan istri menjadi paham bahwa harga yang diinginkan pemilik rumah, namunplafond  dari kantor untuk Ubaid hanya Rp. 250 juta. Ubaid dan istri saling berpandangan. Budgetmereka tidak sesuai dengan harga rumah yang diinginkan.
Ubaid melirik jam di pergelangan tangannya. Masya Allah! Waktu Isya sebentar lagi tiba, padahal Ubaid dan istri belum shalat Magrib...

Ubaid lalu berkata kepada pemilik rumah, “Ibu, boleh kami numpang shalat di sini?”
Mendengar kalimat itu rona wajah pemilik rumah berubah drastis. Tampak kebingungan dan sedikit tegang. Ubaid merasakan hal itu, ia pun meralat kalimatnya, “Kalo gak boleh shalat di sini, masjid yang terdekat di mana ya?”
Kalimat ini pun menambah kekikukan bagi pemilik rumah, dan ia pun menyergah, “Masjid jauh dari sini!!!”
Ubaid pun menjadi bingung atas sikap dan jawaban dan pemilik rumah. Dalam hati ia menduga kalau-kalau pemilik rumah bukan seorang muslimah. Namun Ubaid dan istrinya harus segera shalat Magrib, ia pun berujar, “Kalo gak boleh shalat di dalam rumah, bolehkah kami shalat di teras?”

Merasa terdesak, pemilik rumah akhirnya mengizinkan. Maka jadilah Ubaid dan istrinya shalat Magrib di teras rumah. Tanpa alas apa pun sebagai sejadah mereka.

Usai shalat, Ubaid dan istri melanjutkan pembicaraan dengan pemilik rumah. Tidak berlangsung lama, mereka pun berpamitan. Sayang malam itu tidak ada angka yang disetujui oleh mereka, baik oleh Ubaid dan istri ataupun dari pemilik rumah. Masing-masing bertahan dengan harga dan uang yang mereka mau.
Malam itu akhirnya gak ada angka yang pas pemilik rumah maunya 300 juta, padahal Ubaid hanya boleh ngambil KPR maksimal Rp. 250 juta

Namun keanehan luar biasa terjadi. Keesokan paginya, ibu pemilik rumah menelepon ke HP Ubaid, Ubaid bercerita bahwa pemilik rumah itu bertanya lewat pembicaraan telepon pagi-pagi sekali, “Pak Ubaid, saya nelepon cuma mau tanya, apakah setiap rumah yang hendak bapak beli harus disembahyangkan dulu?!”

dahi Ubaid sempat berkernyit, dan bertanya-tanya dalam hati “Maksudnya apa, ya ?”

“ maaf, bukan begitu ibu, saat itu kami berdua belum shalat Magrib padahal waktu Isya sudah hampir masuk, jadi apa yang kami lakukan adalah sebuah kewajiban bukannya untuk menentukan rumah itu cocok atau tidak!” Ubaid menjelaskan kalimat yang ia sampaikan kepada ibu pemilik rumah.

“Tapi Pak, entah kenapa usai Bapak dan istri pulang saya kok merasa cocok dan menjadi tenang hati saya, makanya pagi-pagi ini saya langsung menelepon ke HP Bapak,” ujar Ubaid menceritakan

Lebih panjang Ubaid bercerita bahwa ibu itu mengaku sudah hampir 30 tahun tidak pernah shalat sejak ditinggal oleh suaminya dan harus membesarkan kedua anaknya. Hidupnya panik dan sulit. Ia harus bekerja dan mencari nafkah. Duit dan duit yang ada dalam kepalanya, dia lupa sama sekali untuk menyembah Allah.
“Sekarang, ibu itu tidak kurang 3 kali dalam seminggu pasti menelepon atau berkunjung ke rumah saya. Dia mau belajar menjadi muslimah lagi katanya,” Ubaid menjelaskan

“Rumah itu sudah kami beli darinya. Harganya pun amat menakjubkan! Jauh dari dugaan kami semula. Kami membelinya dengan harga Rp. 220 juta saja!!!” Tambah Ubaid.
“Lebih hebatnya lagi, sampai sekarang rumah itu baru separuh kami bayar. Bukan karena keinginan kami, tapi keinginan ibu itu!!!” Tegas Ubaid.
“Kok bisa begitu?”

“Dia bilang bayar saja sisanya kalau saya sudah merasa puas belajar ibadah kepada Pak Ubaid dan keluarga!” Ubaid menutup kalimatnya sambil tersenyum.

Subhanallah, kisah ini begitu berarti buat kita yang mendengarnya. Terkadang bila ibadah sudah mewujud dalam bentuk indahnya akhlak seseorang, maka simpati dari sesama akan terbit dan menyinari kehidupan yang kita jalani. Ternyata, semuanya menjadi makin indah dengan ibadah!!!

“ Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji (kejahatan) dan munkar (anarkis) “ (QS.AL-Ankabut:45 )



Senin, 10 Desember 2012

SHALAT MEMBUAT KITA SEHAT


Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa menghadap Allah (meninggal dunia), sedangkan ia biasa melalaikan Shalatnya, maka Allah tidak mempedulikan sedikit-pun perbuatan baiknya (yang telah ia kerjakan tsb)". Hadist Riwayat Tabrani.
Sholat itu Bikin Otak Kita Sehat "Maka dirikanlah Shalat karena Tuhanmu
dan Berkurbanlah" (Q.S Al Kautsar:2)

Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak mampu mengetahui semua rahasia atas rahmat, nikmat, anugrah yang diberikan oleh ALLAH kepadanya. Haruskah kita menunggu untuk bisa masuk diakal kita ?

Seorang Doktor di Amerika telah memeluk Islam karena beberapa keajaiban yang di temuinya didalam penyelidikannya. Ia amat kagum dengan penemuan tersebut sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran.
Dia adalah seorang Doktor Neurologi. Setelah memeluk Islam dia amat yakin pengobatan secara Islam dan oleh sebab itu itu telah membuka sebuah klinik yang bernama "Pengobatan Melalui Al Qur’an" Kajian pengobatan melalui Al-Quran menggunakan obat-obatan yang digunakan seperti yang terdapat didalam Al-Quran. Di antara berpuasa, madu, biji hitam (Jadam) dan sebagainya.

Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam maka Doktor tersebut memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat beberapa urat saraf didalam otak manusia ini tidak dimasuki oleh darah.Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara yang lebih normal.

Setelah membuat kajian yang memakan waktu akkhirnya dia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf didalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut bersembahyang yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar sholat lima waktu yang diwajibkan oleh Islam. Begitulah keagungan ciptaan Allah.

Jadi barang siapa yang tidak menunaikan sholat maka otak tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Oleh karena itu kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam "sepenuhnya" karena sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agamanya yang indah ini.

Kesimpulannya :
Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak bersembahyang apalagi lagi bukan yang beragama Islam walaupun akal mereka berfungsi secara normal tetapi sebenarnya di dalam sesuatu keadaan mereka akan hilang pertimbangan di dalam membuat keputusan secara normal. Justru itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak segan-segan untuk melakukan hal hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya walaupun akal mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai dengan kehendak mereka karena otak tidak bisa untuk mempertimbangkan  secara lebih normal. Maka tidak heranlah timbul bermacam-macam gejala-gejala sosial Masyarakat saat ini.

Semoga Bermanfaat

Template by : Pesantren Facebook Inspiratif : kendhin x-template.blogspot.com