Selasa, 18 Desember 2012

Tips Pacaran Jarak Jauh

Lha, kali ini cerita tentang pengalaman pribadi ya Bied?
:mrgreen: Gak juga. Saya menganggap dengan perkembangan teknologi informasi, model pacaran beberapa orang juga mungkin berubah. Dulu, sebelum ada handphone, internet dan media komunikasi modern, ada orang yang punya istilah sahabat pena. Sekarang mungkin tepatnya disebut sahabat maya. Dan, mesti ditahu, sekarang banyak sangat orang yang menjalin hubungan cinta ‘hanya’ di dunia maya, dan mereka merasa nyaman dengan itu. Meski mungkin ada yang cuma pernah kenal nama, lihat wajah, dengar suara dan tahu gaya bahasa. Itulah yang mungkin dikenal dengan nama Pacaran Jarak Jauh, atau kalo pake bahasa kerennya ‘Long Distance Relation’. Hmmm..
Aman gak Bied?
Cinta itu masalah kesetiaan. Jadinya sepanjang cinta itu telah datang di hati dan menguasai, saya kira aman. Syarat utamanya tentu kedua belah pihak telah paham dan sepakat tentang situasi. Pacaran jarak jauh itu menyenangkan. Sangat … Wakakak …
Menyenangkan? Aiyyah … Emang pernah rasakan?! Hayo ngaku … Terus, sarannya gimana Bied?
Rahasia dong! Pembahasan tentang saran cinta ini dibagi dua :
Pertama, bagi yang belum pernah berjumpa. Saya kira yang datang hanya rasa penasaran yang teramat sangat. Memang benar, media bisa memperkenalkan kita pada orang lain, tapi seringkali, media itu menipu. Saya ambil contoh, orang yang hanya berkenalan lewat SMS, akan mempunyai rasa penasaran tinggi terhadap lawan SMSan-nya. Penasaran itu akhirnya memunculkan ‘image’ betapa serunya perkenalan mereka. Tiap kata-kata yang muncul dalam pembahasan akan menampakkan bahwa lawan SMS adalah orang yang cantik, cakep, imut, pinter, perhatian dan sebagainya. Apalagi yang tak pernah lihat wajahnya. Lha, bisa saja kan dia pasang wajah orang lain di facebook atau friendsternya?!
Saya menyarankan seseorang yang ingin menjalin hubungan maya atau hubungan jarak jauh untuk berjumpa terlebih dahulu. Bukan apanya, saya menemukan banyak kisah kekecewaan setelah hubungan mereka terlanjur jauh, karena tak berjumpa terlebih dahulu. Begitu banyak ceritanya sebelum berjumpa, tapi setelah kopdar (kopi darat), seketika itu pula hubungan mereka berakhir. Ada yang awalnya mengira lawan SMS-nya adalah gadis imut nan cerdas sesuai harapan, eh … setelah ketemu, *maaf*, ternyata usianya jauh lebih tua, orangnya gembrot, kulitnya blacky, dengan penampilan tak lebih dari orang-orang biasa di sekitarnya. Afwan … saya tak bermaksud apa-apa. Hanya ingin mengingatkan pada saudara-saudara saya yang ingin menjalin hubungan dalam dunia maya tanpa berjumpa terlebih dahulu. Jangan sampai kecewa! :mrgreen:
Kalo mau dipikir secara logika, cewek yang cantik dan imut di dunia ini semuanya dah punya pasangan kawan! Buat apa mereka mencari pasangan di dunia maya?! Kurang kerjaan kan?! Apalagi yang memulai dengan alasan salah sambung atau salah nomor! Halah! Asli kurang kerjaan! Yang tersisa dalam dunia maya ini hanyalah cewek biasa yang tak mampu menggapai cintanya di dunia nyata, sehingga mereka tampil hebat di dunia maya. :mrgreen:
Jika perkenalan di dunia maya terjadi, rasa penasaran dan kata-kata dalam SMS atau status di Facebook akan memperindah perkenalan, padahal itu sama sekali tak bisa digunakan untuk menggambarkan bagaimana watak dan kepribadian asli seseorang. Tahu kan bahwa dunia facebook benar-benar dunia narcis. Saya punya teman yang di dunia nyata biasa-biasa saja, eh … status di facebook-nya mampu membuat saya beranggapan bahwa dia adalah seseorang yang lain. Hmmmm …
Kedua, bagi orang yang telah berjumpa dulu di dunia nyata, kemudian menjalin hubungan dalam dunia maya. Media di dunia maya hanya menjadi jembatan untuk bisa lebih saling mengenal. Mesti kembali lagi ke niatan awal, pacaran, taaruf atau apapun namanya, adalah media untuk mengenal lawan jenis dalam rangka penjajakan karakter, bukan penjajakan fisik. Sepanjang itu untuk kebaikan, saya menyarankan untuk melakukan pengenalan dengan cara yang baik pula. Cinta memang butuh perjuangan …
Kunci keberhasilan pacaran jarak jauh adalah komunikasi. Ini sulit, sekaligus gampang. Mungkin memang tak perlu mengirim SMS setiap hari, hanya perlu menunjukkan ke lawan bahwa kita memang mampu memberi perhatian. Meski terpisah oleh jarak, kita mestinya tetap mampu menunjukkan ke dia bahwa di hati kita dia tetap ada. Jangan karena jaraknya jauh, posisinya di hati kita juga jauh.
Bagi yang belum terbiasa, sesekali perlu lah belajar untuk menyatakan rasa sayang, kangen atau rayuan sederhana untuk mengakrabkan diri dengan pasangan. Sampeyan tahu kan bahwa cinta itu seperti tanaman yang perlu disiram? Kalau tidak pernah disiram dengan komunikasi, ‘kata romantis’, cinta juga akan layu. Jika tidak layu, ia hanya akan terasa hambar dan membingungkan.
Sesekali, akan ada banyak penasaran dan rasa khawatir karena dirinya. Saya hanya ingin kawan-kawan mendengar sebuah mutiara kata : “Aku katakan kepada hatiku ketika ia diserang oleh kekhawatiran, Berbahagialah, karena kebanyakan kekhawatiran adalah bohong”. So, just enjoy your love … ketika ada kekhawatiran tentang rasa sayangnya, yakinkan lagi hati bahwa jarak tak boleh memisahkan cinta.
Sabar itu yo perlu. Perlu … Kalo gak pengen pacaran jarak jauh, yo cepat nikah saja. :mrgreen:
Saya, Abied, dari sebuah tempat paling indah di dunia. :mrgreen: 

sumber: http://meetabied.wordpress.com/

Sabtu, 15 Desember 2012

Kisah Hikmah-Keajaiban Salat 5 Waktu


Terkadang untuk menyampaikan sebuah kebenaran tidak perlu ceramah dan retorika. Tutur kata yang santun dan perilaku mengesankan dapat membuat seseorang simpati lalu jatuh hati.

Ubaid adalah seorang pegawai. Belasan tahun sudah Ia bekerja di sebuah bank swasta. Orangnya jujur, rajin dan taat beribadah. Agama baginya bukan hanya di masjid dan dinikmati sendiri. Namun agama menurutnya adalah dakwah, berbagi dengan sesama sehingga nilai dan sinarnya dapat dirasakan oleh orang lain.

Ubaid beruntung karena mendapatkan fasilitas KPR dari kantornya. Dua minggu sudah ia mencari-cari rumah yang sesuai dengan plafond kantor dan sesuai pula dengan keinginannya. Allah Swt. menunjukkan rumah yang sesuai untuknya di sebuah bilangan di Ciputat - Tangerang Cirendeu tepatnya.
Ubaid menceritakan kepada istrinya rumah yang baru saja dilihat. Sore itu Ubaid berjanji untuk mengajak istrinya untuk melihatnya sekaligus meminta persetujuan atas rumah yang dimaksud.

Setengah enam sore, Ubaid dan istri berangkat dari rumah menuju Cirendeu. Baru separuh jalan, terdengarlah kumandang azan Magrib. Mendengarnya, Ubaid berujar kepada istrinya. “Shalat Magrib kita numpang saja ya di rumah yang mau kita lihat!” Istrinya pun mengiyakan usul Ubaid.

Ubaid dan istri sampai di rumah itu. Pemilik rumah menyambut mereka dengan seulas senyum. Mereka dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu. Dalam pembicaraan yang mereka lakukan, Ubaid dan istri mengetahui bahwa ibu pemilik rumah adalah seorang janda usia 50 tahun lebih beranak dua.
“Berapa Bu rumah ini mau dijual?” Tanya istri Ubaid kepada pemilik rumah.
“Saya mau lepas dengan harga 300 juta,” sahut pemilik rumah.
“Gak bisa kurang?” Tandas istri Ubaid.

“Itu juga sudah murah... Kemarin ada yang tawar 260 juta saya gak kasih,” jawab pemilik rumah.
Mendengar itu Ubaid dan istri menjadi paham bahwa harga yang diinginkan pemilik rumah, namunplafond  dari kantor untuk Ubaid hanya Rp. 250 juta. Ubaid dan istri saling berpandangan. Budgetmereka tidak sesuai dengan harga rumah yang diinginkan.
Ubaid melirik jam di pergelangan tangannya. Masya Allah! Waktu Isya sebentar lagi tiba, padahal Ubaid dan istri belum shalat Magrib...

Ubaid lalu berkata kepada pemilik rumah, “Ibu, boleh kami numpang shalat di sini?”
Mendengar kalimat itu rona wajah pemilik rumah berubah drastis. Tampak kebingungan dan sedikit tegang. Ubaid merasakan hal itu, ia pun meralat kalimatnya, “Kalo gak boleh shalat di sini, masjid yang terdekat di mana ya?”
Kalimat ini pun menambah kekikukan bagi pemilik rumah, dan ia pun menyergah, “Masjid jauh dari sini!!!”
Ubaid pun menjadi bingung atas sikap dan jawaban dan pemilik rumah. Dalam hati ia menduga kalau-kalau pemilik rumah bukan seorang muslimah. Namun Ubaid dan istrinya harus segera shalat Magrib, ia pun berujar, “Kalo gak boleh shalat di dalam rumah, bolehkah kami shalat di teras?”

Merasa terdesak, pemilik rumah akhirnya mengizinkan. Maka jadilah Ubaid dan istrinya shalat Magrib di teras rumah. Tanpa alas apa pun sebagai sejadah mereka.

Usai shalat, Ubaid dan istri melanjutkan pembicaraan dengan pemilik rumah. Tidak berlangsung lama, mereka pun berpamitan. Sayang malam itu tidak ada angka yang disetujui oleh mereka, baik oleh Ubaid dan istri ataupun dari pemilik rumah. Masing-masing bertahan dengan harga dan uang yang mereka mau.
Malam itu akhirnya gak ada angka yang pas pemilik rumah maunya 300 juta, padahal Ubaid hanya boleh ngambil KPR maksimal Rp. 250 juta

Namun keanehan luar biasa terjadi. Keesokan paginya, ibu pemilik rumah menelepon ke HP Ubaid, Ubaid bercerita bahwa pemilik rumah itu bertanya lewat pembicaraan telepon pagi-pagi sekali, “Pak Ubaid, saya nelepon cuma mau tanya, apakah setiap rumah yang hendak bapak beli harus disembahyangkan dulu?!”

dahi Ubaid sempat berkernyit, dan bertanya-tanya dalam hati “Maksudnya apa, ya ?”

“ maaf, bukan begitu ibu, saat itu kami berdua belum shalat Magrib padahal waktu Isya sudah hampir masuk, jadi apa yang kami lakukan adalah sebuah kewajiban bukannya untuk menentukan rumah itu cocok atau tidak!” Ubaid menjelaskan kalimat yang ia sampaikan kepada ibu pemilik rumah.

“Tapi Pak, entah kenapa usai Bapak dan istri pulang saya kok merasa cocok dan menjadi tenang hati saya, makanya pagi-pagi ini saya langsung menelepon ke HP Bapak,” ujar Ubaid menceritakan

Lebih panjang Ubaid bercerita bahwa ibu itu mengaku sudah hampir 30 tahun tidak pernah shalat sejak ditinggal oleh suaminya dan harus membesarkan kedua anaknya. Hidupnya panik dan sulit. Ia harus bekerja dan mencari nafkah. Duit dan duit yang ada dalam kepalanya, dia lupa sama sekali untuk menyembah Allah.
“Sekarang, ibu itu tidak kurang 3 kali dalam seminggu pasti menelepon atau berkunjung ke rumah saya. Dia mau belajar menjadi muslimah lagi katanya,” Ubaid menjelaskan

“Rumah itu sudah kami beli darinya. Harganya pun amat menakjubkan! Jauh dari dugaan kami semula. Kami membelinya dengan harga Rp. 220 juta saja!!!” Tambah Ubaid.
“Lebih hebatnya lagi, sampai sekarang rumah itu baru separuh kami bayar. Bukan karena keinginan kami, tapi keinginan ibu itu!!!” Tegas Ubaid.
“Kok bisa begitu?”

“Dia bilang bayar saja sisanya kalau saya sudah merasa puas belajar ibadah kepada Pak Ubaid dan keluarga!” Ubaid menutup kalimatnya sambil tersenyum.

Subhanallah, kisah ini begitu berarti buat kita yang mendengarnya. Terkadang bila ibadah sudah mewujud dalam bentuk indahnya akhlak seseorang, maka simpati dari sesama akan terbit dan menyinari kehidupan yang kita jalani. Ternyata, semuanya menjadi makin indah dengan ibadah!!!

“ Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji (kejahatan) dan munkar (anarkis) “ (QS.AL-Ankabut:45 )



Senin, 10 Desember 2012

SHALAT MEMBUAT KITA SEHAT


Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa menghadap Allah (meninggal dunia), sedangkan ia biasa melalaikan Shalatnya, maka Allah tidak mempedulikan sedikit-pun perbuatan baiknya (yang telah ia kerjakan tsb)". Hadist Riwayat Tabrani.
Sholat itu Bikin Otak Kita Sehat "Maka dirikanlah Shalat karena Tuhanmu
dan Berkurbanlah" (Q.S Al Kautsar:2)

Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak mampu mengetahui semua rahasia atas rahmat, nikmat, anugrah yang diberikan oleh ALLAH kepadanya. Haruskah kita menunggu untuk bisa masuk diakal kita ?

Seorang Doktor di Amerika telah memeluk Islam karena beberapa keajaiban yang di temuinya didalam penyelidikannya. Ia amat kagum dengan penemuan tersebut sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran.
Dia adalah seorang Doktor Neurologi. Setelah memeluk Islam dia amat yakin pengobatan secara Islam dan oleh sebab itu itu telah membuka sebuah klinik yang bernama "Pengobatan Melalui Al Qur’an" Kajian pengobatan melalui Al-Quran menggunakan obat-obatan yang digunakan seperti yang terdapat didalam Al-Quran. Di antara berpuasa, madu, biji hitam (Jadam) dan sebagainya.

Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam maka Doktor tersebut memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat beberapa urat saraf didalam otak manusia ini tidak dimasuki oleh darah.Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara yang lebih normal.

Setelah membuat kajian yang memakan waktu akkhirnya dia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf didalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut bersembahyang yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar sholat lima waktu yang diwajibkan oleh Islam. Begitulah keagungan ciptaan Allah.

Jadi barang siapa yang tidak menunaikan sholat maka otak tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Oleh karena itu kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam "sepenuhnya" karena sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agamanya yang indah ini.

Kesimpulannya :
Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak bersembahyang apalagi lagi bukan yang beragama Islam walaupun akal mereka berfungsi secara normal tetapi sebenarnya di dalam sesuatu keadaan mereka akan hilang pertimbangan di dalam membuat keputusan secara normal. Justru itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak segan-segan untuk melakukan hal hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya walaupun akal mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai dengan kehendak mereka karena otak tidak bisa untuk mempertimbangkan  secara lebih normal. Maka tidak heranlah timbul bermacam-macam gejala-gejala sosial Masyarakat saat ini.

Semoga Bermanfaat

Kamis, 26 Mei 2011

ZUHUD - Dunia Ladang Bagi Akhirat


إنما الدنيا إلى الجنة والنار طريق والليالي متجر الإنسان والأيام سوق
“Sesungguhnya dunia adalah jalan menuju Surga dan Neraka Malamnya adalah tempat perniagaan manusia dan hari-harinya adalah pasar.”

DEFINISI ZUHUD TERHADAP DUNIA

Banyak sekali perkataan-perkataan para Salaf di dalam mendefinisikan zuhud terhadap dunia, dan keseluruhannya berputar kepada ketiadaan hasrat kepada dunia dan kekosongan hati dari ketergantungan terhadap dunia.

v        Berkata Imam Ahmad :
الزهد في الدني : قصر الأمل
Zuhud terhadap dunia adalah pendek angan-angan”.

v        Berkata Abdul Wahid bin Zaid :
الزهد في الدني والدرهام
Zuhud adalah terhadap dunia dan dirham”.

v        Al-Junaid ditanya mengenai zuhud, beliau berkata :
استسغار الدني, ومحو آثارها من القلب
Zuhud adalah menganggap dunia itu kecil dan menghilangkan bekasnya dari hati”.

v        Berkata Abu Sulaiman Ad-Darani :
الزهد : ترك ما يشغل عن الله
Zuhud adalah meninggalkan apa-apa yang menyibukkanmu dari Allah

v        Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah :
الزهد ترك ما لا ينفع في الآخرة الورع ترك ما تخاف ضرره في الآخرة
Zuhud adalah meninggalkan apa-apa yang tak berfaidah bagi akhirat, wara’ adalah meninggalkan apa-apa yang membuatmu takut akan bahayanya terhadap akhirat. Ibnul Qayyim telah menganggapnya baik sekali pernyataan Syaikhul Islam ini”.

v        Berkata Ibnul Qayyim :
والذي أجمع علبه العارفون : أن الزهد سفر القلب من وطن الدني, وأخذه في منازل الآخرة
Orang-orang bijaksana telah bersepakat bahwa zuhud adalah menyingkirnya hati dari negeri dunia, dan membawanya kepada negeri akhirat”.

Maka dimanakah gerangan para musafir yang hatinya tertambat kepada Allah?
Dimanakah gerangan para pejalan yang hendak menuju ke tempat yang mulia dan derajat yang tinggi?
Dimanakah gerangan para perindu surga dan penuntut akhirat?

ZUHUD DI DALAM AL-QUR’AN

Berkata Imam Ibnul Qayyim : Al-Qur’an dipenuhi dengan anjuran zuhud terhadap dunia, berita akan kehinaan dunia dengan segala kekurangannya, keberakhirannya dan kesegeraan kebinasaannya, dan berisi tentang anjuran berhasarat kepada akhirat, berita akan kemuliaannya dan kekekalannya.
Di antara ayat-ayat yang mendorong bersikap zuhud di dunia adalah :

v    Ayat 1 :
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (Al-Hadid 57 : 20)

v    Ayat 2 :
زين للناس حب الشهوات من النساء والبنين والقناطير المقنطرة من الذهب والفضة والخيل المسومة والأنعام والحرث ذلك متاع الحياة الدنيا والله عنده حسن المآب
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”. (Ali 'Imran 3 : 14)

v    Ayat 3 :
من كان يريد حرث الآخرة نزد له في حرثه ومن كان يريد حرث الدنيا نؤته منها وما له في الآخرة من نصيب
“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (Asy-Syuuraa 42 : 20)
v    Ayat 4 :
قل متاع الدنيا قليل والآخرة خير لمن اتقى ولا تظلمون فتيلا
“Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun”. (An Nisaa’ 4 : 77)

v    Ayat 5 :
بل تؤثرون الحياة الدنيا والآخرة خير وأبقى
“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”.
(Al A'laa 87 : 16-17)

HADITS-HADITS MENGENAI ZUHUD

Adapun hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam yang mendorong kepada zuhud terhadap dunia, menganggap kecil dunia dan menjauhkan diri dari dunia adalah banyak, di antara :

v    Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam kepada Ibnu 'Umar Radhiallahu :
كن في الدني كأنك غريب أو عابر سبيل
Jadilah engkau di dunia ini seolah-olah orang yang asing dan seorang pengembara.” (HR. Bukhari).
Turmudzi menambahkan dalam riwayatnya :
وعدّ نفسك من أهل القبور
Dan persiapkanlah dirimu sebagai ahli kubur”.

v    Bersabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam :
الدني سجت المؤمن و جنة الكافر
Dunia adalah penjaranya seorang mukmin dan surganya orang kafir.” (HR Muslim).

v    Bersabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam secara jelas tentang kerendahan dunia :
ما الدني في الآخرة إلا مثل ما يجعل أحدكم أصبعه في اليم, فلينظر بما يرجع
Tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan ibarat seseorang di antara kalian yang memasukkan jari-jemarinya ke dalam lautan samudera, maka lihatlah apa yang diperoleh darinya.” (HR Muslim).

v    Bersabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam :
ما لي وللدني, إنما مثلي ومثل الدني كمثل راكب أي نوم - في ظلّ شجرة, ثم راح وتركها
Apakah urusanku dengan dunia ini, sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan dunia ibarat seorang pengembara yang sedang tidur di bawah naungan pohon pada hari yang panas, kemudian beristirahat lalu meninggalkannya.” (HR Turmudzi dan Ahmad dan haditsnya Shohih)

v    Bersabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam :
لو كانت الدني تزن عند الله جناح بعوضة, ما سقى كافرا منها شربة ماء
Seandainya dunia seberat sayap nyamuk di sisi Allah, maka Allah tidak akan memberikan kepada orang kafir air minum sedikitpun.” (HR Turmudzi dan beliau menshahihkannya).

v    Bersabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam :
ازهد في الدني يحبك الله, وازهد فيما في أيدي الناس يحبك الناس
Zuhudlah engkau di dunia maka Allah akan mencintaimu, dan zuhudlah engkau terhadap apa yang dimiliki manusia niscaya mereka mencintaimu.” (HR Ibnu Majah dan Albani menshohihkannya).

v    Bersabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam :
اقتربت الساعة ولا يزداد الناس على الدني إلا حرصا, ولا يزدادون من الله إلا بعدا
Kiamat telah dekat, dan tidaklah bertambah kecuali manusia semakin rakus terhadap dunia, dan tidak bertambah melainkan mereka semakin jauh dari Allah.” (HR Hakim dan Albani menghasankannya).

HAKIKAT ZUHUD TERHADAP DUNIA

Zuhud terhadap dunia adalah sebagaimana yang diamalkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan sahabat-sahabat beliau. Zuhud bukanlah mengharamkan hal-hal yang baik dan mengabaikan harta, tidak pula zuhud itu berpakaian dengan pakaian yang kumal penuh tambalan.
Zuhud bukanlah duduk bersantai-santai di rumah dan menunggu sedekah, karena sesungguhnya amal, usaha dan mencari nafkah yang halal adalah ibadah yang akan mendekatkan seorang hamba kepada Allah, dengan syarat menjadikan dunia hanya pada kedua tangannya tidak menjadikannya di dalam hatinya. Jika dunia itu terletak di tangan hamba bukan di hatinya, sama menurut pandangannya baik ketika ia sejahtera maupun sengsara. Tidaklah ia bersuka cita dengan kesejahteraannya dan tidaklah pula ia berduka cita dengan kesengsaraannya.
Berkata Ibnul Qayyim dalam mensifati hakikat zuhud : “Tidaklah yang dimaksud dengan zuhud adalah menolak dunia, seperti kekuasaan, adalah Sulaiman dan Dawud ‘alaihima salam adalah termasuk orang terzuhud pada masanya, namun mereka memiliki harta, kerajaan dan para istri.
v        Nabi kita, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam adalah manusia yang paling zuhud secara mutlak dan beliau memiliki sembilan istri.
v        Ali bin ‘Abi Tholib, Abdurahman bin ‘Auf, Zubair bin Awwam dan 'Utsman bin ‘Affan Radhiallahu ‘anhum, walaupun termasuk orang-orang yang zuhud namun mereka adalah orang-orang yang berharta.
v        Adalah termasuk kebaikan apa yang dikatakan tentang zuhud, perkataan yang baik atau selainnya, yaitu tidaklah termasuk zuhud terhadap dunia dengan mengharamkan yang halal dan mengabaikan harta. Namun, zuhud adalah menjadikan apa-apa yang di tangan Allah lebih kau yakini daripada apa-apa yang ada pada tanganmu.
v     Datang seorang lelaki kepada Al-Hasan dan berkata : Aku punya tetangga yang tidak mau makan ‘Faludzaj’ (semacam pudding atau agar-agar, pent.). Berkata Hasan : Mengapa tidak mau? Orang itu menjawab : tetanggaku berkata, aku tak mampu memenuhi terima kasihnya. Berkata Hasan: Sesungguhnya tetanggamu itu jahil, apakah ia membalas terima kasihnya air yang dingin?!

URGENSI ZUHUD

Sesungguhnya zuhud terhadap dunia tidaklah sebatas perkataan-perkataan yang disukai semata, namun zuhud merupakan perkara yang harus bagi setiap orang yang menghendaki Ridha Allah ' beserta ganjaran surganya, mencukupkan diri dengan keutamaannya yang mana zuhud merupakan ikhtiarnya Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan para sahabatnya. Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah : Tidaklah sempurna hasrat kepada akhirat kecuali dengan zuhud terhadap dunia. Lebih memuliakan dunia daripada akhirat akan berimplikasi kerusakan pada keimanannya, atau pada akalnya, atau bahkan pada kedua-duanya.
Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengesampingkan dunia di belakang punggungnya, demikian pula sahabat-sahabatnya, mereka menjauhkan hatinya dari dunia, mereka memperingatkan darinya dan tidak condong kepadanya, memusuhinya laksana penjara baginya bukan sebagai surga. Mereka zuhud dengan sebenar-benarnya zuhud, walaupun mereka ingin meraih segala rupa yang dicintai dari dunia, dan mencapai segala hal yang disukainya. Akan tetapi mereka mengetahui bahwa dunia itu negeri duka cita bukan negeri suka cita, mereka mengetahui bahwa dunia itu laksana awan pada musim panas yang akan lenyap sedikit demi sekdikit, ibarat impian khayalan yang takkan menyempurnakan kunjungan hingga diizinkan baginya bepergian.

MACAM-MACAM ZUHUD

Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah : Zuhud itu bermacam-macam, di antaranya :
1.    Zuhud terhadap perkara yang haram, dan hukumnya adalah fardhu ‘ain.
2.    Zuhud terhadap syubuhat. Hukumnya menurut tingkatan kesyubuhatannya. Jika syubuhatnya kuat, maka hukumnya wajib dan jika syubuhatnya lemah, maka hukumnya mustahab/sunnah.
3.    Zuhud dalam hal keutamaan, yaitu zuhud terhadap apa-apa yang tak bermanfaat dari ucapan, pandangan, pertanyaan , pertemuan, ataupun lainnya.
4.    Zuhud terhadap manusia.
5.    Zuhud terhadap diri sendiri, dengan cara mempermudah dirinya dalam beribadah di jalan Allah.
6.    Zuhud terhadap perkara keseluruhan, yaitu zuhud terhadap perkara-perkara selain untuk Allah dan setiap perkara yang menyibukkanmu dari diri-Nya.
Dan zuhud yang paling utama adalah memelihara zuhud itu sendiri… hati yang bergantung pada syahwat maka tidak sah zuhud dan wara’nya.

PERKATAAN SALAF TENTANG ZUHUD

v    Berkata Ali bin Abi Tholib radhiallahu ‘anhu :
إن الدني قد ارتحلت مدبرة, وإن الآخرة قد ارتحلت مقبلة و ولكل منهما بنون, فكونوأ من أبناء الآخرة, ولاتكونوا من أبناء الدنيا, فإن اليوم عمل ولا حساب, وغدا حساب ولا عمل. وتزودوا فإن خير الزاد التقوى
Artinya : “Sesungguhnya dunia telah beralih ke belakang dan akhirat telah beralih ke hadapan, pada tiap-tiap keduanya terdapat anak-anaknya. Maka jadilah anak-anak akhirat dan jangan jadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah untuk beramal bukan hisab, dan esok adalah hari penghisaban bukan untuk amal. Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.

v    Isa bin Maryam ‘alahi salam berkata :
اعبروها ولا تعمروها
Berlalulah di dunia ini dan janganlah mendiaminya

v    Beliau berkata lagi :
من ذا الذي يبني على موج البحر دارا؟ تلكم الدني فلا تتخذوها قرار
Siapakah gerangan yang membangun kampung di atas gelombang lautan? Yang menghantam dunia maka janganlah kau jadikan tempat tinggalmu.

v    Berkata Abdullah bin 'Aun :
إن من كان قبلنا كانوا يجعلون للدنيا ما فضل عن آخرتكم, وإنكم تجعلون لآخرتكم ما فضل عن دينكم.
Sesungguhnya orang-orang sebelum kita dahulu menjadikan dunianya tidak lebih utama daripada akhirat, dan kalian menjadikan bagi akhirat kalian tidak lebih utama dari dunia kalian.”
Aku (penulis) berkata : Hal tersebut terjadi di zaman Abdullah bin 'Aun, adapun sekarang, sesungguhnya banyak manusia telah zuhud terhadap akhirat bahkan terhadap keutamaannya!!

SEBAB-SEBAB MEMPEROLEH ZUHUD

1.          Memandang dunia akan kesegeraan keber-akhirannya, kefana’annya, kekurangannya, kehinaannya dan penuh sesaknya akan kesedihan, kesusahan dan kepayahan di dalamnya.
2.          Memandang akhirat akan kesejahteraannya, kedatangannya yang pasti, kelanggengannya, kekekalannya dan kemuliaan di dalamnya yang penuh kebaikan-kebaikan.
3.          Memperbanyak mengingat kematian dan negeri akhirat.
4.          Mengantarkan jenazah sembari memikirkan penderitaan orang tua kita dan saudara-saudara kita. Mereka tidak membawa sesuatu apapun ke kuburan-kuburan mereka dari harta dunia, dan tidaklah pula bermanfaat kecuali amal-amal sholeh mereka.
5.          Mencurakan segalanya demi akhirat, menetapinya dengan ketaatan kepada Allah dan mengisi waktu-waktunya dengan dzikir kepada Allah dan membaca Al-Qur’an.
6.          Lebih mendahulukan maslahat-maslahat agama di atas maslahat-maslahat dunia.
7.          Berderma, berinfak dan memperbanyak sedekah.
8.          Meninggalkan majlisnya ahli dunia dan menyibukkan diri dengan majelis-majelis akhirat.
9.          Sederhana dalam makan, minum, tidur, tertawa dan bercanda.
10.      Menelaah kisah-kisah para zahidin terutama sirah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan para sahabatnya.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبح وسلم
Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya dan kepada sahabat-sahabatnya.


Template by : Pesantren Facebook Inspiratif : kendhin x-template.blogspot.com